Original Story by Ghee
Rewrite by Natthalie Loo
Hari ini seperti pasangan pada umumnya, Lola dan Andrew berangkat bareng ke sekolah. Kali ini mereka udah kaya orang yang lagi pacaran. Jalan sambil gandengan tangan. Tapi karena Andrew di panggil oleh guru olahraga saat lewat di depan ruang guru, Lola ke kelas sendirian aja. “Duluan aja La” seru Andrew.
Lola tanpa diperintah lagi menuju ke kelasnya. Waktu naik tangga, Lola ngeliat Kyo lagi godain anak kelas X dengan gaya preman. Tiga kancing baju teratas ga dikancing, baju ga dimasukin ke celana. Pengen iseng aja, begitu berpapasan dengan Kyo, Lola berseru cukup lantang. “Godain aku juga dong senpai” kemudian segera berlalu pergi sambil senyum-senyum. Kyo yang emang ngebelakangin Lola, berbalik dan tersenyum. “Bentar ya” serunya pada junior tadi.
Kyo lari mengejar Lola yang udah agak jauh di depan, begitu cukup dekat di tariknya tangan Lola dan diseret ke pojokan. “Auw, Kyo lepasin” berontak Lola. “Lho, katanya senpai mau digodain” balas Kyo. “Ih, apaan sih” Lola berniat pergi namun ditahan tangan Kyo. “Bentar dulu” seru kyo menyandarkan tangan kirinya ke tembok. “Apaan sih” Lola beranjak ke sisi kanan Kyo. Tapi lagi-lagi tangan Kyo menghalangi dan kemudian disandarkan pula ke tembok.
Sekarang jarak Kyo dan Lola super dekat. “Aku belum ngehukum kamu karena ngegangguin aku tadi” seru Kyo. “Sapa suruh ngeflirt di sekolah” balas Lola. Kyo ga berbicara tapi makin lama wajah Kyo makin dekat. “Kyo, mau ngapain kamu” Lola mulai panik dan makin tergencet ke tembok. Pasrah aja Lola menutup matanya. Ga lama terdengar bisikan Kyo di telinganya. “Bentar jam 7 teng di taman. Ga pake telat.”
Segera setelah Kyo memindahkan tangannya mata Lola terbuka. Kyo berjalan kembali ke tempatnya semula. “Sialan kamu Kyo, awas entar aku hajar kamu” teriak Lola setelah Kyo hampir ga keliatan. “Sialan, tapi apa yang jam 7 teng?” renung Lola sambil berjalan. “Ha.. OMG aku lupa. Aku juga janjian sama Kyo hari ini. Mampus aku” seru Lola setengah berteriak.
Lola berniat membatalkan janjinya dengan Kyo hari ini. Tapi ga tau kenapa setiap kali pengen ngomong selalu aja ada halangan ini itu. Akhirnya sampe pulang sekolah Lola masih juga belum bilang ke Kyo.
“Duh, gimana nih?” seru Lola yang saat itu udah di rumah. Jam 4 teng Andrew datang menjemput Lola. “Ya udah, ga pa-pa. Yang penting aku udah di rumah sebelum jam 7” batin Lola. Jadinya Lola pergi ngedate untuk pertama kalinya dengan Andrew. Tapi, saking asiknya nih Lola jadi lupa waktu. Tepatnya udah lupa sama sekali kalo ada janji sama Kyo. Akhirnya pada jam 7 di tempat janjian Kyo nungguin Lola tanpa tau kalo Lola lupa.
Jam 8 lewat sedikit Lola baru sadar kalo lada janji dengan Kyo. Tepatnya sih kalo Andrew ga nyebutin sekarang jam berapa Lola bakal tetap lupa. “Pulang aja yuk, udah jam 8 lewat nih” seru Andrew. Pada awalnya Lola masih belum sadar, tapi ga lama kemudian akhirnya dia sadar. “What jam 8 lewat? OMG, udah lewat jam 7? Udah lewat 1 jam lebih” teriak batin Lola.
Lola sampe di rumah jam 8.30 dan waktu itu hujan udah mulai turun rintik-rintik. Segera setela Andrew pergi, Lola berlari ke dalam rumah mengambil kunci motor dan helm. “Mau ke mana lagi La?” tanya mama Lola. “Ada urusan sebentar aja kok” teriak Lola berlari keluar. Namum langkahnya terhenti di teras karena hujan makin keras aja. “Aduh gimanan nih” seru Lola panik. Dengan nekat akhirnya Lola naik motor hujan-hujanan.
Sementara itu di taman, Kyo yang kehujanan masih aja nungguin Lola tanpa berteduh. Kyo dengan setia duduk di bangku taman buat nungguin Lola. Tiba-tiba aja Kyo ngerasa hujan di sekitarnya berhenti. Ternyata ada seorang cewe yang mayungin Kyo berdiri di belakangnya.
Sesampainya di taman Lola yang datang dengan ngebut hanya melihat taman yang kosong. Lola mencari-cari Kyo dalam hujan yang semakin deras saja, sampai-sampai membuat penglihatan Lola agak kabur. Lola mencari ke semua sisi taman yang agak besar itu. Namun gimanapun juga di taman itu ga ada siapa-siapa selain dirinya.
***
Begitu sampai di rumah Lola langsung mandi air anget biar ga sakit nantinya. Selesai mandi Lola masuk kamarnya dan terus aja kepikiran Kyo. “Aduh, gimana nih aku harus ngomong ke Kyo besok.” Lola ngeliat hpnya yang ditaruhnya begitu saja di meja belajar. Untung hp Lola ga dibawa tadi, kalo ga pasti sekarang udah ga berfungsi.
“Oh, ia kenapa aku ga nelpon Kyo” seru Lola pelan. Lola segera meraih hpnya mendorong naik slidenya namun tidak memencet nomor apapun. “Aduh, aku kan ga tau hpnya Kyo” serunya. Tiba-tiba aja hpnya berbunyi dan membuat Lola kaget, namun dengan segera diangkatnya berharap kalo itu Kyo.
“Halo.” “Halo, La. Ini Lluna.” “Kirain sapa”seru Lola. “Emang kamu pikir siapa?” “Ga kenapa Na?” “Besok kamu ke skul dengan Andrew ga?” “Mang napa?” “Engga, kalo kamu ga ke skul bareng Andrew kita bareng aja dengan yang lain. Kan kita dah lama ga ke skul bareng, apalagi sekarang ada Ceries.” “Em, bener juga ya. Boleh deh besok kita ke skul bareng aja” jawab Lola. “Ok, deh kalo gitu see you tommorrow ya La.”
Sebelum Lluna menutup telponnya, Lola segera bicara. “Eh, Na tunggu dulu.” “Kenapa La?” “Kamu tau nomor hpnya Kyo ga?” “Tauk, buat apa La?” “Ga, cuman ada yang perlu aku tanyain” jawab Lola. “Ya, udah. Entar aku smsin deh. Ok, see ya” jawab Lluna kemudian menutup telpon.
Lima menit kemudian sms yang diminta Lola udah massuk. Dengan segera Lola menelpon nomor Kyo yang dikasih Lluna. Hasilnya hp Kyo ga aktif. Lola mencoba nelpon ke apartementnya yang nomernya juga dikasih ama Lluna tadi. Hasilnya, ga ada orang yang angkat telponnya. “Nih, anak ke mana sih?” seru Lola.
Esok harinya seperti yang dijanjikan Lluna, dia menjemput Lola di rumahnya setelah menjemput yang lainnya. “Wuih, udah lama ga ke skul bareng nih” kata Ceries. “Hari ini keliatannya Lluna udah kembali seperti biasa deh” kata Erine. “ Sori deh selama beberapa hari ini ngebuat kalian khawatir” timpal Lluna. “Tapi hati ini justru si Lola yang aneh” ejek Ceries. “Ha” seru spontan Lola mendengar namanya disebut. “Tuh, kan” ejek Ceries lagi.
“Kamu kenapaan La? Melamun aja dari tadi” tanya Lluna. “Bukan karena berantem sama Andrew kan?” tanya Erine kemudian. “Ga bukan kok, cuman lagi banyak pikiran aja. Apalagi mikirnya dengan perut kosong” gurau Lola. “Emm, bukannya udah makan pagi tadi?” tanya Ceries. “Masi lapar” jawab Lola nyengir. “Dasar perut karet” ejek Erine. “Na, singgah beli makanan dong” bujuk Lola. “Ya udah. Let’s go” seru Lluna ceria.
Sesampainya di sekolah, mereka parkir di tempat biasanya dan segera masuk ke kelas. SCELLO datang sekolah bersamaan merupakan hal langka yang bisa diliat para siswa lainnya. Nah, masalahnya datang ketika mereka sampai di kelas. Tempat duduk Lola dan Erine ditempati 3 orang cewe yang ga dikenal, yang lagi ngobrol sama Kyo. Tepatnya sih, hanya 1 orang yang lebih banyak ngobrol. Cewe yang duduk di kursi Lola, yang ga lain ga bukan cewe yang kemarin payungin Kyo.
Bagi Lola dan Ceries keberadaan mereka menganggu sekali. Pertama karena ga bisa duduk, kedua mengganggu pemandangan. Akhirnya SCELLo ini maju dan menyapa cewe-cewe yang kayanya junior mereka. Andrew hanya melihat mereka dengan tanpa ekspresi seperti biasa.
“Halooo... kayanya kalian menduduki tempat orang deh” kata Lola. “Cewek yang duduk di tempat Lola berdiri dan bicara dengan sombongnya. “Emang ini tempat kamu ya?” “Ya jelas lha” seru Lola mulai agak esmosi. “Debbie, keknya udah mau waktu masuk. Mending kamu balik ke kelasmu aja” kata Kyo. “Ya udah, hari ini kamu selamat” kata cewe itu dengan pede dan berlalu pergi dengan teman-temannya.
“Ih, siapaan sih tuh. Lagaknya kaya yang punya sekolah aja” kata Lluna kesal. “Nyebelin banget” sambung Erine. “Kenalan kamu Kyo?” tanya Ceries. Kyo hanya mengangguk sambil berehm-ehm saja. Mendengar nama Kyo disebut, perhatian dan amarah Lola teralihkan.
“Em, Kyo sori ya kemarin” kata Lola penuh penyesalan. “Ga masalah kok. Kalo Debbie ga ada kemarin mungkin aku udah jadi mayat kali di taman” ejek Kyo. “Aduh Kyo, jangan marah donk. Ini bener-bener ketidak sengajaan, sori ya. Kemarin aku ketiduran sampe jam 8, waktu mau berangkat malah hujan jadinya susah ngebut” kata Lola memelas. Kyo merasa kasian juga melihat tampang Lola dan akhirnya mengagukkan kepala aja. “Ya udah” katanya.
“Bener nih?” seru Lola ga yakin. “Kalo aku bilang udah ya udah, berisik banget sih!” seru Kyo. Mendengar itu Lola jadi tersenyum. “Ok sebagai gantinya lain kali aku pasti nemenin kamu. Gimana?” Kyo mengangguk dan ngomong “Tapi ga boleh ga datang lho.”
“Kemarin aku datang kok, cuman Kyonya aja yang udah ngilang” kata Lola sambil duduk di tempatnya.”Ha” seru kaget Kyo. “Aku tadi bilang kan waktu mau berangkat hujan turun, jadinya susah ngebut karena jalannya ga keliatan jelas” jawab Lola. “Kamu kemaren naek motor hujan-hujannan?” tanya Kyo. Lola hanya ngangguk saja menjawab pertanyaan Kyo. Percakapan mereka terhenti ketika guru jam pelajaran pertama masuk.
Jam istirahat trio junior nyebelin nyambangin tempat duduk SCELLo plus Kyo n Andrew. “Kak Kyo” sapa cewe yang namanya Debbie tadi. “Oh, hi Deb” balas Kyo. “Ngapain kakak di sini mending duduk di tempat lain aja, yang ga banyak lalat penganggu berisiknya” ejek Debbie. Merasa bahwa dia dan teman-temannya dihina Lola langsung angkat bicara. “Yang lalat pengganggu sebenernya siapa sih? Di sini tuh meja khusus buat kita, jadi yang lalat itu kalian.”
Tapi si Debbie malah ketawa aja. “Sori tapi bisa tinggalin kita aja? Secara kita ga ada masalah kan?” kata Erine. “Udah deh jangan belagak kek ni sekolah punya kalian” jawab Debbbie. “Kalian mau cari masalah atau apa sih” Ceries mulai kesal. “Denger kita emang ga ada masalah kan, jadi tolong jangan cari masalah” tambah Lluna denagan nada agak halus dan dengan tersenyum tipis. Sementara Kyo dan Andrew hanya bisa ngeliat pertengkaran ini aja.
“Tolong deh, cewe yang udah dicampakkan sama kak Andrew diam aja” balas Debbie. Senyum di wajah Lluna langsung meghilang. “Debbie cukup” Kyo angkat bicara. “Lho, aku kan cuman ngomong kebenarannya” jawab Debbie keras kepala. “Denger ya cewe yang namanya Debbie, kalo ga tau masalahnya apa tolong jangan asal cuap-cuap kaya burung beo” ejek Lluna mulai kesal tapi masih dengan tamapang tenang. Tapi lain halnya dengan Andrew yang kayanya udah mulai marah.
“Jangan ngelak deh” balas Debbie. “Aku kasih tau ya....” belum selesai Lluna ngomong Andrew mukul meja. Hal ini tentu saja membuat yang lainnya kaget, tepatnya setengah isi kantin kaget. Andrew berdiri dari kursinya dan menarik kerah baju Debbie. “Junior kalo dikasih tauk tuh denger aja. Kalo ga tau apa-apa ga usah terlalu banyak ngomong. Orang yang denger jadi eneg tau” kata Andrew dengan marah.
“Drew lepasin tangan kamu” pinta Kyo. Melihat Andrew masih tetap pada posisinya Kyo menarik tangan Andrew. “Drew dia cewek.” “Sayangnya...” kata Andrew melepas tangannya dan melanjutkan omongannya. “Kamu cewek, kalo ga pasti udah aku pukul.” Kemudian Andrew berbalik ke Kyo dan bilang “Kasi tau teman kamu supaya lebih hormat sama seniornya.”
Setelah itu Andrew langsung ninggalin kantin diikuti dengan Lola dan kemudian yang lainnya. Tentu saja dengan tatapan marah semuanya yang ditujukan ke Debbie. Setelah semua pergi Kyo menasehati Debbie. “Denger Debbie kamu keterlaluan.” “Tapi kak, si cewe yang namanya Lola kan kemarin...” omongan Debbie dipotonga Kyo. “Buat yang kemarin, thanks udah nolongin aku. Tapi selebihnya bukan urusan kamu.” Kyo kemudian berlalu pergi mengikuti teman-temannya yang lain.
Sementara itu Lola dan yang lainnya akhirnya malah nongkrong di lantai paling atas sekolah. “Nyebelin banget sih tuh cewek” seru Ceries. “Banget” tambah Lola. “Lagian apa-apaan itu pake ngehina Lluna segala” tambah Erine membuat yang lainnya terdiam. Lluna sangat-sangat kesal dengan hinaan itu, tapi berhubung dia sudah banyak menyusahkan teman-temannya dia berusaha tenang. “Btw, sapa sih dia dan emang dia ada masalah apa sama kita?” tanya Lluna.
”Dari cari ngomongnya, kayanya fansnya Kyo” kata Andrew tepat saat Kyo sampai. “Tauk deh, yang jelas sori ya” seru Kyo. “Kok Kyo yang minta maaf, seharusnya dia yang minta maaf” kata Erine kesal. “Udah, ah balik aja yuk. Dari pada ngebahas hal nyebelin.Udah mau masuk juga” ajak Lola.
Pada saat mereka mau turun ke lantai 2, tanpa ada yang cukup memperhatikan sepasang tangan mendorong Lola dari belakang. “Eh” seru Lola ga sadar dirinya di dorong. “Lola” teriak Lluna yang paling pertama sadar. Andrew yang berada di samping Lola berusaha menangkap Lola tapi tidak berhasil. Lola terjatuh sampai ke pertengahan tangga.
“Lola” teriak yang lainnya menuruni tangga dengan panik dan menghampiri Lola. Lola yang masih sadar memperhatikan orang-orang yang mulai mengerumuninya. Melihat teman-temannya panik dan sepertinya berteriak-teriak, namun tak mendengar. Kemudian mata Lola tertuju pada anak tangga teratas. Lluna yang memperhatikan Lola berdiri dari tempatnya tadi jongkok dan berusaha keluar dari kerumunan orang. Dan dilihatnya Debbie berdiri di ujung tangga dan segera berlalu pergi. Perhatian Lluna yang sebelumnya kaget melihat Debbie teralihkan suara teman-temannya yang menyatakan Lola pingsan.
***
Lola membuka matanya perlahan-lahan, kepalanya masih terasa sakit. Mata Lola terpicing berusaha mengenali tempat dia tertidur, yang jelas itu bukan kamarnya. “Lola” tiba-tiba Kyo nongol tepat di hadapan Lola. “Nih di mana Kyo?” “Di rumah sakit.” “Hah” seru Lola heran. “Pokoknya sekarang diam dulu ga usah gerak, biar aku panggil dokter dan mama kamu.” Lola mengikuti perintah Kyo tidak bergerak sampai dokter dan mamanya datang.
“Kok Lola bisa di rumah sakit sih ma?” tanya Lola begitu dokternya pergi “Katanya kamu jatuh dari tangga sekolah” jawab mama. “Trus Kyo mana?” tanya Lola karena ga liat Kyo. “Baru aja berangkat ke sekolah. Bakal telat sih, tapi mending dari pada ga.” Lola melirik jam dalam kamar itu yang menunjukkan waktu pukul 6.45. “Seharian dia lho yang nungguin kamu kalo si Andrew udah pulang” sambung mama yang tidak ditanggapi Lola.
Totalnya Lola pingsan hampir 2 hari lamanya, tepatnya 1 hari 20 jam. Sepulang sekolah setelah mendapat berita kalo Lola udah sadar, Erine, Llunas, Ceries dan Andrew menjenguk ke rumah sakit. “Lola” Ceries segera memeluk Lola di tempat tidurnya. “Untungnya kamu baik-baik aja” seru Erine. “Tapi, aneh juga ngeliat Lola terbaring di tempat tidurr. Kejadian langka” ejek Lluna.
Lola bisa keluar rumah sakit besok harinya, tapi belum boleh ke sekolah. Lola masih harus istirahat paling kurang 5 hari. Lola ngomel terus mendengar harus dikurung di rumah selama 5 hari, bersikeras untuk masuk sekolah besok. Tapi Lola ga bisa melawan mamanya, jadi mau diapa juga Lola harus istirahat 5 hari di rumah.
Di hari yang sama di sekolah pada jam istirahat di tempat biasa di kantin. “Kamu yakin ngeliat Debbie waktu itu Na?” tanya Erine. “Yakin seyakin-yakinnya Rin.” “Tapi masa sih, Na? Debbie kayanya ga mungkin deh” bela Kyo. “Kyo jangan bela-belain dia mulu deh. Emang dia ciri-ciri pelakunya juga” sergah Ceries. “Kasian juga si Lola, gara-gara fansnya Kyo harus masuk rumah sakit” seru Viggo.
“Sejak kapan kamu di sini?” kata Ceries kaget. “Sejak tadi” jawab Viggo santai. “Menurut aku sih, Debbie patut dicurigai” seru Andrew. “Why?” tanya Kyo. “Pertama jelas dia ga suka sama kita, kecuali Kyo. Kedua dia suka sama Kyo, ketiga Lola dipasangin di pensi dengan Kyo. Keempat menurut dia Kyo terkesan ngebelain Lola waktu insiden lalat tempo hari. Kelima belakangan dia ga keliatan di sekitar Kyo, padahal tempo hari ngekor ke mana-mana. Seolah-olah sekarang dia ngehindar.” jelas Andrew. “Tapi...” omongan Andrew terpotong. “Kita ga punya saksi yang ngeliat Debbie ngedorong Lola” Lluna menyambung omongan Andrew dan disetujui Andrew dengan anggukan kepala.
“Gimana kalo kita langsung tanya aja sama orangnya” ajur Viggo dengan polosnya. “Bego kali, mana ada pencuri yang mau ngaku” ejek Ceries. “Kalo ga dicoba ga ada yang tau kan” lanjut Viggo. “Kalo ga di coba ga ada yang tau. Kata-kata yang bagus” seru Erine seolah menyetujui ide sinting ini. “Jadi kita mau nyoba gitu?” tanya Kyo. Andrew hanya bisa mengangkat bahu saja.
“Nah, gimana wakil ketua?” tanya CERIES ke Lluna. Sekedar info dalam OSIS Lola adalah KetOs (Ketua OSIS), dalam SCELLo Lola dianggap sebagi ketua dan Lluna dianggap sebagai wakil. Ga ada juga yang tau kenapa bisa begitu. Lluna menarik nafas kemudian berkata. “Ga ada salahnya dicoba. Sapa tau berhasil.”