Impressive Girls -- 11 IT'S PARTY TIME

Original Story By Ghee

Rewrite by Natthalie Loo


Akhirnya Pensi yang ditunggu-tunggu datang juga. Sekolah udah jadi kek pasar malam aja, pokoke keren banget deh. Siapa dulu donk panitianya.  Gerbang sekolah dihiasi secantik-cantiknya, lapangan parkir sekarang penuh dengan kendaraan para pengunjung, stand-stand berdiri dengan kokohnya menyajikan berbagai permainan dan jajanan, stand dalam kelas malah lebih heboh lagi tuh. Ada yang disulap jadi cafĂ© kecil-kecilan, ada yang malah jadi bioskop kecil, jadi foto studio de el el. Paling heboh lapangan olahraga indoor yang disulap jadi Ghost House kecil ide Kyo, Lola dan Lluna sebagai acara utama (author kebanyakan baca komik nih ^^). Pokoke ramai banget deh nih pensi.
Para pemeran utama pun sibuk, karena selain jadi panitia juga masih harus gentian ngurus stand kelas mereka. Walaupun panitia mereka tetap bersikap adil dengan tidak mengabaikan stand kelas dan ikut membantu. Jadilah mereka super sibuk, terutama Lola dan Kyo yang masih harus ikut pemilihan Miss and Mr sekolahan.
“Ok, perfect” seru Ceries mengakhiri kelas modeling Lola hari itu. Mereka masih melanjutkan kelas modeling buat Lola ketika pensi udah mulai, dan hari ini hari pertama pensi di mulai juga hari terakhir kelas modeling buat Lola. Kok bisa ya masih bisa ada kelas modeling? Pensi biasanya kan ampe malam? Ya gitu deh, mereka latihan abis pulang pensi jam 10 malam, cuman sebentar sih. Dan demi itu semua anggota SCELLo nginap di tempat Ceries.
“Ah, akhirnya. Berakhir juga penderitaanku” seru Lola lega. “Penderitaan terberat baru akan mulai besok lho La” balas Lluna yang juga jadi penonton kelas modeling Lola. “Besok babak penyisihannya. Harus menang lho La minimal penyisihan , jangan bikin malu kelas kita” sambung Erine. “Ia, ia tauk” Lola manyun.
“Nah, dari pada kalian gossip di sana mending persiapin ur dress deh La”  “What? Dress? Maksudnya Dress pesta gitu?” tanya Lola. “Baca tema buat penyisihan ga sih? Batik La, trus tahap 2 casual, Dress pesta buat final nanti” sergah Lluna. “Oh, cuman batik toh kirain” Lola merasa lega. “Yang jelas aku ga bakal biarin kamu pake celana panjang ato hot pants walopun temanya batik” Ceries melotot. “Tenang aja Ris aku udah kasi tau tante, dan tante juga mau bantu kok. Dia udah kasi liat aku koleksi batik terbaru, udah aku pilihin beberapa buat kamu La” seru riang Erine.
“What? Kalian minta bantuan mama?” “Dan aku juga udah nyiapin beberapa set aksesoris yang mungkin bisa kamu pake nanti” sambung Lluna. “Urusan make up and hair style is mine. So mari kita testing dulu” Ceries cengengesan. “No. Aku udah mau bobok” teriak Lola.
Demi mempersingkat waktu buat pemilihan yang diadaiin di salah satu sudut lapangan outdoor, Lola dan Kyo lolos babak penyisihan dan pada akahirnya bisa sampe final. Jelas ini cukup membanggakan mengingat mereka ga pernah kompak dan selalu berkelahi, tapi ternyata pada akhirnya bisa kompak juga. Dan hari ini hari terakhir pensi, juga merupakan final Miss and Mr sekolah, juga hari yang paling ditungu-tunggu semua siswa ‘Hall Dance’ yang semuanya bakal diadaiin di lapangan indoor. Jadi Ghost House udah dibongkar
Sekedar info Hall Dance di sini ya dansa seperti umumnya, sepasang cowok and cewek dansa gitu. Yang udah punya pasangan mah enak, tapi yang belum punya pasangan mengambil kesempatan untuk mengajak orang disuka buat dansa. Konon katanya pasti ada minimal 1 pasang yang pada akhirnya jadian n hidup bahagia selamanya, apalagi kalo bisa jadi best couple. Yah ini hanya istilah aja yang dibuat anak-anak pada jaman dulu bukan sebuah penghargaan khusus buat mereka yang dansa tanpa mengganti pasangan dan tanpa kesalahan sedikit pun sampai lagu berakhir. Mana ada yang tau kan.
Ckckck… author bener-bener kebanyakan baca komik yah.
                Pokoknya sekarang final pemilihan Miss and Mr sekolahan. Kebetulan aja Lola dan Kyo jadi pasangan buat catwalk. “Denger La don’t make mistake sedikit pun. Ok” Ceries cukup cemas dengan temannya ini. “Beres deh Ris.” “Berusaha sebaik mungkin ya” sambung Erine. “Ok. Btw Lluna mana?” tanya Lola. “I don’t know ga keliatan dari tadi. Udah giliran kamu La, go there. Kyo juga jangan bikin malu” seru Ceries. “Kalo Kyo mah ga usah dikhawatirkan” Kyo jadi narsis.
                Pada awalnya semua berjalan lancar sih, sampe Lola bikin dikit kesalahan. Sebenernya bukan bener-bener kesalahan Lola sih, ada paku yang mencuat pada panggung dan ga sengaja Lola kesandung paku itu. “Oh, God” seru Ceries menyadari Lola bakal jatuh. Untungnya Kyo cukup sigap dan menangkap badan Lola sebelum bener-bener jatoh. Dan berakhir dengan gaya persis orang lagi mau dansa gitu. Tangan Kyo menyanggah pinggang Lola, tangan Lola bergelantungan di pundak Kyo dan dengan kaki sedikit terangkat.
                “Hati-hati jalannya” bisik Kyo. Segera Lola berdiri lagi dengan tegap. Dan acara berlanjut seperti seharusnya, dan untungnya gaun Lola ga robek. Dan kemudian acara berlanjut ke acara yang paling ditunggu-tunggu Hall Dance.
                Erine sesuai janji bakal jadi pasangan dansa Mike. Sementara Viggo walaupun udah berkali-kali nagajak Ceries tetap aja ditolak, pasangan Ceries ada banyak malah. Lola maunya sama Andrew tapi ga berhasil nemuin orangnya, Kyo mah malah seneng-seneng dengan selusin cewek. Trus Lluna?
                “Hah…” Lluna menarik nafas panjang. Saat ini dia sedang duduk di undakan pintu ke semacam beranda lapangan indoor lantai 2 sendirian. Malam itu Lluna menggunakan mini dress soft pink berbahan chiffon yang terlihat sangat cantik untuknya. Lluna memandang langit malam berbintang dengan tenang, sampai mendengar suara langkah kaki yang samar yang diredam keributan di lantai 1.
Lluna berbalik memastikan suara langkah kaki yang didengarnya. “Siapa itu?” tanyanya. “Lluna?” suara yang dikenalnya menjawab. “Andrew? Ngapain? Ga sama Lola?” “Ga, soalnya terlalu banyak cewek-cewek yang keroyokin aku.” “Mentang-mentang populer mau pamer” ejek Lluna. “Kamu sendiri ngapain? Pastinya bukan karena ga ada pasangan dansa kan? Soalnya kamu juga pasti populer.” “Males ah, aku ga mau ladenin mereka. Aku ga suka dansa sama orang yang ga begitu aku kenal.”
Suara music tanda Hall Dance dimulai berkumandang merdu, suasana jadi sedikit lebih tenang karena semua orang sudah mulai berdansa. Kecuali Lola yang duduk di pinggiran. “Andrew ke mana sih?” Suara musik terdengar sampai ke beranda lantai 2, tempat Lluna dan Andrew berdiri sekarang. “Ah, sudah mulai sepertinya” seru Lluna. Tanpa diduga Andrew mengulurkan tangannya ke Lluna. “Mau dansa?” “Ha?” seru kaget Lluna. “Aku bukan orang asing kan?” lanjut Andrew. Agak ragu akhirnya Lluna mengulurkan tangannya, menerima tawaran Andrew berdansa berdua saja di beranda.
Sementara itu Lola yang masih saja duduk di pinggir lapangan masih berusaha mencari Andrew. “Senpai sendirian?” tanya Kyo baru muncul dari lantai dansa. “Kamu sendiri ngapain? Bukannya banyak yang ajakin dansa?” Kyo mengulurkan tangan pada Lola. “Soalnya aku liat senpai ga ada pasangan sih, jadi aku tolak ajakan mereka” Kyo tersenyum manis. “Maksudnya? Kamu ngajakin aku dansa gitu?” “Ya, iyalah senpai masa ajakin berantem. Cuma senpai lho yang masih belum turun ke lantai dansa.” Lola memandang berkeliling, dan memang satu persatu siswa turun ke lantai dansa dan hanya tersisa dia dan Kyo.
Lola memandang ragu ke arah Kyo. “Dari pada jadi orang menyedihkan yang duduk sendirian di pinggiran. Mending sama aku saja kan?” seru Kyo. “Ck, apa boleh buat” Lola meraih tangan Kyo. Kyo menarik Lola pelan dari tempatnya duduk dan segera turun ke lantai dansa. Andrew dan Lluna berdansa di beranda, Kyo dan Lola berdansa di lantai dansa tanpa berganti pasangan dan tanpa kesalahan sedikit pun sampai lagu terakhir.
Andrew malah tetap dansa bahkan ketika lagu sudah berakhir. “Lagunya sudah abis lho Drew” seru Lluna. “Oh, ya? Aku gak merhatiin” Andrew masih belum berhenti berdansa. “Ga mau berhenti?” tanya Lluna hati-hati. Lama baru akhirnya Andrew bersuara. “Yah, kurasa memang harus berhenti.” Dengan canggung Andrew menjauhkan tangannya dari pinggang ramping Lluna, demikian pula Lluna menjauhkan tangannya dari pundak Andrew.
“Sekarang akan diumumkan Miss dan mr sekolah tahun ini” microphone berbunyi keras memecahkan kecanggungan diantara mereka. “Ah, sudah pengumuman moga-moga aja kelas kita dapet salah satunya” seru Lluna riang. Belum juga Lluna melangkah kelas X7 dan XII IPA 1 berteriak histeris mendengar kelas mereka disebut sebagai juara, masing-masing Miss sekolah buat X7 dan Mr sekolah buat XII IPA1.
“Sayang sekali” seru Andrew. “Ah, payah ah” timpal Lluna. “Yah, bakal di marahin Ceries deh” seru kecil Lola di belakang panggung. “Kemudian untuk pasangan terfavourite tahun ini jatuh pada kelas XI IPA4, Kyo dan Lola.” “What” seru kompak Kyo dan Lola. “Kita?” sambung Lola menatap dan menunjuk Kyo. “Kyaaa…” Lola meluk Kyo sebentar kemudian naik ke panggung. “Wah, kelas kita dapet Drew” Lluna melompat girang dan juga meluk Andrew sebentar sebelum berlari keluar dan kemudian tak lama turun ke lantai 1. Andrew tertinggal di beranda bengong sebentar kemudian juga turun.
“Cheersssss…..” seru lantang semuanya. Sekarang mereka lagi di pub ngerayaiin keberhasilan pensi juga Lola dan Kyo. “Congrats for Lola and Kyo” seru Viggo. “Walopun ga menang but favourite couple, it’s great” sambung Ceries. “Minum sampe mabok” teriak Kyo. “Ummm, btw ga pa-pa kalo aku gabung?” tanya Mike. “Ga pa-pa dong kak Mike. It’s ok” seru Lola. “Ayo minum lagi” Lluna menuang minuman. “Jangan terlalu mabok ya, besok hari senin kita masih mau sekolah” saran Andrew. “Ga bakal kok Drew” jawab Erine. Namun pada akhirnya Andrew menjadi satu-satunya orang yang masih sadar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

v