Original Story By Ghee
Rewrite by Natthalie Loo
Akhirnya Pensi yang
ditunggu-tunggu datang juga. Sekolah udah jadi kek pasar malam aja, pokoke
keren banget deh. Siapa dulu donk panitianya.
Gerbang sekolah dihiasi secantik-cantiknya, lapangan parkir sekarang
penuh dengan kendaraan para pengunjung, stand-stand berdiri dengan kokohnya
menyajikan berbagai permainan dan jajanan, stand dalam kelas malah lebih heboh
lagi tuh. Ada yang disulap jadi café kecil-kecilan, ada yang malah jadi bioskop
kecil, jadi foto studio de el el. Paling heboh lapangan olahraga indoor yang
disulap jadi Ghost House kecil ide Kyo, Lola dan Lluna sebagai acara utama
(author kebanyakan baca komik nih ^^). Pokoke ramai banget deh nih pensi.
Para pemeran utama pun
sibuk, karena selain jadi panitia juga masih harus gentian ngurus stand kelas
mereka. Walaupun panitia mereka tetap bersikap adil dengan tidak mengabaikan
stand kelas dan ikut membantu. Jadilah mereka super sibuk, terutama Lola dan
Kyo yang masih harus ikut pemilihan Miss and Mr sekolahan.
“Ok, perfect” seru
Ceries mengakhiri kelas modeling Lola hari itu. Mereka masih melanjutkan kelas
modeling buat Lola ketika pensi udah mulai, dan hari ini hari pertama pensi di
mulai juga hari terakhir kelas modeling buat Lola. Kok bisa ya masih bisa ada
kelas modeling? Pensi biasanya kan ampe malam? Ya gitu deh, mereka latihan abis
pulang pensi jam 10 malam, cuman sebentar sih. Dan demi itu semua anggota
SCELLo nginap di tempat Ceries.
“Ah, akhirnya.
Berakhir juga penderitaanku” seru Lola lega. “Penderitaan terberat baru akan
mulai besok lho La” balas Lluna yang juga jadi penonton kelas modeling Lola.
“Besok babak penyisihannya. Harus menang lho La minimal penyisihan , jangan
bikin malu kelas kita” sambung Erine. “Ia, ia tauk” Lola manyun.
“Nah, dari pada kalian
gossip di sana mending persiapin ur dress deh La” “What? Dress? Maksudnya Dress pesta gitu?”
tanya Lola. “Baca tema buat penyisihan ga sih? Batik La, trus tahap 2 casual, Dress
pesta buat final nanti” sergah Lluna. “Oh, cuman batik toh kirain” Lola merasa
lega. “Yang jelas aku ga bakal biarin kamu pake celana panjang ato hot pants
walopun temanya batik” Ceries melotot. “Tenang aja Ris aku udah kasi tau tante,
dan tante juga mau bantu kok. Dia udah kasi liat aku koleksi batik terbaru,
udah aku pilihin beberapa buat kamu La” seru riang Erine.
“What? Kalian minta
bantuan mama?” “Dan aku juga udah nyiapin beberapa set aksesoris yang mungkin
bisa kamu pake nanti” sambung Lluna. “Urusan make up and hair style is mine. So
mari kita testing dulu” Ceries cengengesan. “No. Aku udah mau bobok” teriak
Lola.
Demi mempersingkat
waktu buat pemilihan yang diadaiin di salah satu sudut lapangan outdoor, Lola
dan Kyo lolos babak penyisihan dan pada akahirnya bisa sampe final. Jelas ini
cukup membanggakan mengingat mereka ga pernah kompak dan selalu berkelahi, tapi
ternyata pada akhirnya bisa kompak juga. Dan hari ini hari terakhir pensi, juga
merupakan final Miss and Mr sekolah, juga hari yang paling ditungu-tunggu semua
siswa ‘Hall Dance’ yang semuanya bakal diadaiin di lapangan indoor. Jadi Ghost
House udah dibongkar
Sekedar info Hall
Dance di sini ya dansa seperti umumnya, sepasang cowok and cewek dansa gitu.
Yang udah punya pasangan mah enak, tapi yang belum punya pasangan mengambil
kesempatan untuk mengajak orang disuka buat dansa. Konon katanya pasti ada
minimal 1 pasang yang pada akhirnya jadian n hidup bahagia selamanya, apalagi
kalo bisa jadi best couple. Yah ini hanya istilah aja yang dibuat anak-anak
pada jaman dulu bukan sebuah penghargaan khusus buat mereka yang dansa tanpa
mengganti pasangan dan tanpa kesalahan sedikit pun sampai lagu berakhir. Mana
ada yang tau kan.
Ckckck… author bener-bener kebanyakan baca
komik yah.
Pokoknya
sekarang final pemilihan Miss and Mr sekolahan. Kebetulan aja Lola dan Kyo jadi
pasangan buat catwalk. “Denger La don’t make mistake sedikit pun. Ok” Ceries
cukup cemas dengan temannya ini. “Beres deh Ris.” “Berusaha sebaik mungkin ya”
sambung Erine. “Ok. Btw Lluna mana?” tanya Lola. “I don’t know ga keliatan dari
tadi. Udah giliran kamu La, go there. Kyo juga jangan bikin malu” seru Ceries.
“Kalo Kyo mah ga usah dikhawatirkan” Kyo jadi narsis.
Pada
awalnya semua berjalan lancar sih, sampe Lola bikin dikit kesalahan. Sebenernya
bukan bener-bener kesalahan Lola sih, ada paku yang mencuat pada panggung dan ga
sengaja Lola kesandung paku itu. “Oh, God” seru Ceries menyadari Lola bakal
jatuh. Untungnya Kyo cukup sigap dan menangkap badan Lola sebelum bener-bener
jatoh. Dan berakhir dengan gaya persis orang lagi mau dansa gitu. Tangan Kyo
menyanggah pinggang Lola, tangan Lola bergelantungan di pundak Kyo dan dengan
kaki sedikit terangkat.
“Hati-hati
jalannya” bisik Kyo. Segera Lola berdiri lagi dengan tegap. Dan acara berlanjut
seperti seharusnya, dan untungnya gaun Lola ga robek. Dan kemudian acara
berlanjut ke acara yang paling ditunggu-tunggu Hall Dance.
Erine
sesuai janji bakal jadi pasangan dansa Mike. Sementara Viggo walaupun udah
berkali-kali nagajak Ceries tetap aja ditolak, pasangan Ceries ada banyak
malah. Lola maunya sama Andrew tapi ga berhasil nemuin orangnya, Kyo mah malah
seneng-seneng dengan selusin cewek. Trus Lluna?
“Hah…”
Lluna menarik nafas panjang. Saat ini dia sedang duduk di undakan pintu ke
semacam beranda lapangan indoor lantai 2 sendirian. Malam itu Lluna menggunakan
mini dress soft pink berbahan chiffon yang terlihat sangat cantik untuknya.
Lluna memandang langit malam berbintang dengan tenang, sampai mendengar suara
langkah kaki yang samar yang diredam keributan di lantai 1.
Lluna berbalik memastikan
suara langkah kaki yang didengarnya. “Siapa itu?” tanyanya. “Lluna?” suara yang
dikenalnya menjawab. “Andrew? Ngapain? Ga sama Lola?” “Ga, soalnya terlalu
banyak cewek-cewek yang keroyokin aku.” “Mentang-mentang populer mau pamer”
ejek Lluna. “Kamu sendiri ngapain? Pastinya bukan karena ga ada pasangan dansa
kan? Soalnya kamu juga pasti populer.” “Males ah, aku ga mau ladenin mereka.
Aku ga suka dansa sama orang yang ga begitu aku kenal.”
Suara music tanda Hall
Dance dimulai berkumandang merdu, suasana jadi sedikit lebih tenang karena
semua orang sudah mulai berdansa. Kecuali Lola yang duduk di pinggiran. “Andrew
ke mana sih?” Suara musik terdengar sampai ke beranda lantai 2, tempat Lluna
dan Andrew berdiri sekarang. “Ah, sudah mulai sepertinya” seru Lluna. Tanpa
diduga Andrew mengulurkan tangannya ke Lluna. “Mau dansa?” “Ha?” seru kaget
Lluna. “Aku bukan orang asing kan?” lanjut Andrew. Agak ragu akhirnya Lluna
mengulurkan tangannya, menerima tawaran Andrew berdansa berdua saja di beranda.
Sementara itu Lola
yang masih saja duduk di pinggir lapangan masih berusaha mencari Andrew.
“Senpai sendirian?” tanya Kyo baru muncul dari lantai dansa. “Kamu sendiri
ngapain? Bukannya banyak yang ajakin dansa?” Kyo mengulurkan tangan pada Lola.
“Soalnya aku liat senpai ga ada pasangan sih, jadi aku tolak ajakan mereka” Kyo
tersenyum manis. “Maksudnya? Kamu ngajakin aku dansa gitu?” “Ya, iyalah senpai
masa ajakin berantem. Cuma senpai lho yang masih belum turun ke lantai dansa.”
Lola memandang berkeliling, dan memang satu persatu siswa turun ke lantai dansa
dan hanya tersisa dia dan Kyo.
Lola memandang ragu ke
arah Kyo. “Dari pada jadi orang menyedihkan yang duduk sendirian di pinggiran.
Mending sama aku saja kan?” seru Kyo. “Ck, apa boleh buat” Lola meraih tangan Kyo.
Kyo menarik Lola pelan dari tempatnya duduk dan segera turun ke lantai dansa.
Andrew dan Lluna berdansa di beranda, Kyo dan Lola berdansa di lantai dansa
tanpa berganti pasangan dan tanpa kesalahan sedikit pun sampai lagu terakhir.
Andrew malah tetap dansa
bahkan ketika lagu sudah berakhir. “Lagunya sudah abis lho Drew” seru Lluna.
“Oh, ya? Aku gak merhatiin” Andrew masih belum berhenti berdansa. “Ga mau
berhenti?” tanya Lluna hati-hati. Lama baru akhirnya Andrew bersuara. “Yah,
kurasa memang harus berhenti.” Dengan canggung Andrew menjauhkan tangannya dari
pinggang ramping Lluna, demikian pula Lluna menjauhkan tangannya dari pundak
Andrew.
“Sekarang akan
diumumkan Miss dan mr sekolah tahun ini” microphone berbunyi keras memecahkan
kecanggungan diantara mereka. “Ah, sudah pengumuman moga-moga aja kelas kita
dapet salah satunya” seru Lluna riang. Belum juga Lluna melangkah kelas X7 dan
XII IPA 1 berteriak histeris mendengar kelas mereka disebut sebagai juara,
masing-masing Miss sekolah buat X7 dan Mr sekolah buat XII IPA1.
“Sayang sekali” seru
Andrew. “Ah, payah ah” timpal Lluna. “Yah, bakal di marahin Ceries deh” seru
kecil Lola di belakang panggung. “Kemudian untuk pasangan terfavourite tahun
ini jatuh pada kelas XI IPA4, Kyo dan Lola.” “What” seru kompak Kyo dan Lola.
“Kita?” sambung Lola menatap dan menunjuk Kyo. “Kyaaa…” Lola meluk Kyo sebentar
kemudian naik ke panggung. “Wah, kelas kita dapet Drew” Lluna melompat girang
dan juga meluk Andrew sebentar sebelum berlari keluar dan kemudian tak lama
turun ke lantai 1. Andrew tertinggal di beranda bengong sebentar kemudian juga
turun.
“Cheersssss…..” seru
lantang semuanya. Sekarang mereka lagi di pub ngerayaiin keberhasilan pensi
juga Lola dan Kyo. “Congrats for Lola and Kyo” seru Viggo. “Walopun ga menang
but favourite couple, it’s great” sambung Ceries. “Minum sampe mabok” teriak
Kyo. “Ummm, btw ga pa-pa kalo aku gabung?” tanya Mike. “Ga pa-pa dong kak Mike.
It’s ok” seru Lola. “Ayo minum lagi” Lluna menuang minuman. “Jangan terlalu
mabok ya, besok hari senin kita masih mau sekolah” saran Andrew. “Ga bakal kok
Drew” jawab Erine. Namun pada akhirnya Andrew menjadi satu-satunya orang yang
masih sadar.
0 comments:
Post a Comment