Staring
: TVXQ, Kim Yoo Bin, Lee Byul Hye, Kim So Eun, Jang Riin, Park Ji Soo
Author
:Natthalie Loo
Tiga hari berselang setelah keributan
di depan gerbang. Jam pelajaran terakhir kelas 3-1, di lab kimia. Byul Hye
mencampur bahan kimia yang ada di depannya dengan suara ribut, dengan dentingan tabung reaksi yang keras juga dan
tanpa melihat petunjuk. “Asam amino 5ml, benzoar 3gr, seng
1gr, ditambah alkali secukupnya” (rumus kimia ngasal ^^). Yoo Bin dan
Jae yang kebetulan 1 kelompok dengan Byul hye dengan gaya yang sama (memegang
tabung reaksi) melihatnya dengan ngeri. Saking ngerinya Byul Hye sampai-sampai
Jae dan Yoo Bin genjatan senjata.
“Ada apa dengan temanmu?” tanya Jae.
Yoo Bin menjawab Jae dengan gelengan kepala pelan. “Kau tidak sedang membuat
bom molotof kan?” tanya Yoo Bin. “Anniyo, hajiman bom atom” senyum sinis Byul
Hye membuat mata Yoo Bin membelak. “Dia akan membunuhku, jika bertanya lebih
banyak” seru Yoo Bin pada Jae. “Sepertinya” jawab Jae.
Sementara Chang Min yang juga
sekelompok dengan Byul Hye, dan duduk tepat di depannya semakin menciut. “Ya,
Sim Chang Min jangan hanya meringkuk di sana kerjakan bagianmu juga” tergur
saengnim. “Nn..ne” jawab gugup Chang Min. Pelan-pelan Chang Min menjulurkan
tangan mengambil tabung reaksi di dekat Byul Hye. Brakkk... Tiba-tiba saja Byul
Hye memukul meja dengan cukup keras, membuat kaget teman-teman sekelompoknya.
Dan Chang Min makin ciut saja di tempat duduknya.
Jam pulang sekolah ketika semua orang
berkemas, Byul Hye masih saja bekerja dengan ribut. “Byul Hye a, wae? Ada apa
denganmu?” So Eun memberanikan diri bertanya. “Anniyo” jawab Byul Hye
tersenyum. “Senyumnya menyeramkan” bisik So Eun pada Riin. “Ummm... kau ada
masalah dengan Chang Min? Soalnya belakangan kalian jarang ngobrol” tebak Yoo
Bin.
Tiba-tiba semua gerakan Byul Hye
terhenti. Perlahan dia berbalik pada Yoo Bin dengan senyum seratus kali lebih seram
dari yang tadi. “It’s not your porblem” jawabnya super sinis dan segera pergi
dengan suara ribut. Sementara Yoo Bin yang memang super jarang melihat Byul Hye
semarah itu berdiri mematung. Riin sampai harus mengibaskan tangannya di depan
wajah Yoo Bin. “Aku melihat setan....” seru Yoo Bin pelan dan gemetar. “
Cup...cup...cup” Riin menenangkan Yoo Bin. Dan Ji Soo memandang pintu kelas
tempat di mana byul Hye menghilang sedetik sebelumnya, kemudian memandang Chang
Min dengan penuh arti.
Sesampainya ke rumah Byul Hye yang
masih marah, membuka pintu rumah dengan keras dan membantingnya. “Ya, Byul Hye
kau tidak perlu merubuhkan rumah” canda Min Ho. Rupanya hari ini ke emapat oppa
Byul Hye ada di rumah. Byul Hye memandang Min Ho dan Dong Hae yang sedang duduk
di ruang keluarga. “Ah, my lovely donsaeng sudah pulang. Mau makan?” tanya
riang Sung Min. “Anniyo” jawab ketus Byul Hye segera naik ke kamar begitu melihat
Jun Ki keluar dari dapur.
Dia
ingin menghindarinya karena ketika Jun
Ki oppa sudah memaksanya bicara, maka Dong Hae oppa akan lebih memaksa lagi, di
tambah jika dia melihat muka memelas Sung Min oppa. Byul Hye pada akhirnya akan
bercerita dengan penuh emosi. Dan
diakhiri dengan menangis di pelukan Min Ho oppa dan belaian dari Sung Min oppa.
Dan dia tak ingin itu terjadi, pertama karena dia tak ingin siapa pun melihat
kelemahannya, kedua ia tidak mau merepotkan oppanya.
Melihat dongsaengnya uring-uringan
sebagai yang tertua, Jun Ki tidak tinggal diam. “Byul Hye gwaenchana?” Jun Ki
mengetuk pintu kamar donsaengnya. “Ne gwaenchana” jawab Byul Hye. “Jeongmal?”
“Just feel tired and want to sleep” jawab singkat Byul Hye. Akhirnya Jun Ki menyerah dan turun menginformasikan keadaan byul Hye
pada yang lain.
Lalu sebenarnya ada
apa dengan Byul Hye? Mari kita lihat beberapa jam setelah kejadian So Eun Jun
Su.
Jam pelajaran olahraga
dilewatkan oleh Chang Min dengan alasan lehernya. Chang Min memilih untuk pergi
tiduran di bawah pohon di halaman belakang sekolah sampai pelajaran selesai.
“Aku akan ke tempatmu kalau pelajaran sudah selesai” seru lantang Byul Hye dari
lapangan olahraga. Chang Min melambaikan tangannya dan segera pergi.
“Ah, capenya leherku”
seru Chang Min memiringkan kepalanya. “Mending tidur saja ah.” Chang Min
berbaring di bawah pohon paling rindang agar tidak kepanasan. Tidak sampai 5
menit kemudian dia pun tertidur dengan nyenyaknya.
Tidak lama setelah bel
tanda berakhirnya jam olahraga berbunyi. “Aku pergi cari Chang Min dulu yah”
seru Byul Hye pada teman-temannya yang masih sementara ganti baju. Byul Hye
segera berlari ke halaman belakang tempat sang pangeran Chang Min tertidur
lelap ^^
Sementara itu Chang
Min mulai terbangun dari tidurnya. Pelan-pelan dia membuka matanya dan
menyesuaikan dengan cahaya matahari yang benderang. Kemudian bangun dan duduk
serta merenggangkan otot-ototnya (termasuk leher). “Memang lebih enak jika
leherku bisa menoleh kiri kanan dengan leluasa ya. Apa aku ngaku saja ya kalo
sudah sembuh?” seru Chang Min.
“Chang Min?” panggil
seseorang. Chang Min membalikkan kepalanya kearah suara itu. Betapa kagetnya
dia melihat Byul Hye berdiri tak jauh darinya dengan ekspresi wajah yang agak
marah. “Ooo Byul… Byul Hye” Chang Min terbata. “Sejak kapan lehermu sembuh?”
“A… ini..” “Kenapa tidak kau katakan?” Chang Min hanya bisa diam saja sadar
dirinya salah.
Sementara itu Jae
diperintah untuk mencari Chang Min dan Byul Hye. “Mereka ke mana sih? Saengnim
sudah masuk nih” serunya. Jae menghentikan langkahnya tepat sebelum berbelok,
begitu melihat bayangan Byul Hye yang tampaknya lagi marah. “Omo? Kenapa
mereka?” Jae mengintip dari balik tembok.
“Untuk apa kau
berbohong” tanya Byul Hye yang lagi-lagi tidak dijawab Chang Min. “Aku benci
orang yang berbohong” serunya dan segera pergi. “Ya, Byul Hye” Chang Min menarik
tangan Byul Hye. Byul Hye berusaha melepasnya namun genggaman tangan Chang Min
cukup kuat. “Lepas.”
“Dengarkan aku.
Mianhe, aku tau aku salah.” “Lepas tidak?” “Please dengarkan aku.” Byul Hye
menghentikan usahnya untuk melawan. “Aku berbohong hanya karena aku takut kalau
kau akan menjauhiku” Chang Min terhenti sejenak. “Sejujurnya aku ingin selalu
dekat denganmu” seru Chang Min.
0 comments:
Post a Comment