Acidentally in Love??-- Chapter 11


Staring : TVXQ, Kim Yoo Bin, Lee Byul Hye, Kim So Eun, Jang Riin, Park Ji Soo
Author :Natthalie Loo

Hari ini sudah 12 hari leher Chang Min di bebat. “Hoahmmm” Chang Min bangun dari tidurnya. Pelan-pelan turun dari tempat tidur merenggangkan badannya, termasuk lehernya (ga sadar ^^). Tiba-tiba saja Chang Min sadar kalo lehernya tidak sakit lagi. Mencoba membalikkan kepalnya ke kiri dan kanan. “Asaa.. Tidak sakit lagi” serunya membuka bebat di lehernya. Namun gerakannya terhenti seketika, dan kemudian berpikir.
“Aigoooo, Chang Min apakah kau tidak panas dengan leher dibebat seperti itu?”Yoo Chun saking kepanasannya membuka 2 kancing bajunya sambil mengibas-ngibaskan bajunya. “Sedikit” jawab Chang Min canggung. “Hari ini memang cukup panas, tapi sepertinya aku tidak sepanas kau” kata Jun Su pada Yoo Chun. “Ne” sambung Yun Ho berjalan mendahului Jun Su. Mereka berlima berjalan kesekolah dengan santai. “Oh, ada ribut-ribut apa di gerbang sekolah?” seru Jae.
Melihat kerumunan kecil di depan gerbang sekolah, mereka segera mendekat. “Ya, bisakah kalian tidak menghalangi jalan?” terdengar suara kesal Yoo Bin. Jae dkk berusaha masuk ke dalam kerumunan. “Hei, kalian budek ato apa sih?” Ji Soo juga ikut kesal. “Wae? Ada apa ini” tanya Byul Hye menyerobot masuk kerumunan. “Orang-orang tolol ini berusaha menghalangiku masuk. Dan akhirnya yang lain tidak bisa masuk” seru So Eun. 
“Lho, kau kan belum memenuhi permintaanku” seru cowok di depan So Eun. “Aku tidak mau jadi jangan paksa aku jadi pacarmu, berandalan sialan.” “Mwo?” seru kaget Jae dkk plus Byul Hye. “Dengar ya si playboy Kim Bum, So Eun itu sudah punya pacar” jelas Riin. “Kalau begitu yang mana pacarnya?” ejek Kim Bum.
“Ya, kalo dibilang begitu maka memang begitu” protes Jun Su. “Siapa kau? Kau tidak ada urusan di sini” bicara sombong kim Bum. “Jelas saja ada. Pertama kau menganggu So Eun yang mengakibatkan kami tidak bisa masuk sekolah. Kedua aku merasa terganggu dengan kau dan teman-temanmu” Jun Su mulai gerah. “Sejak kapan bicaranya bisa jadi nantang gitu” seru lirih Yoo Chun.
Kim Bum melihat Jun Su sejenak, kemudian mendekatinya. “Kalo begitu apa kau pacar So Eun?” “Ne” seru spontan So Eun dan Jun Su bersamaan. Sontak semua teman sekolah mereka kaget minta ampun, secara selama ini mereka tidak tampak seperti pacaran. Begitu pula dengan Jun Su sendiripun kaget dengan jawabannya dan jadi sedikit salah tingkah dan melihat ke arah So Eun yang sepertinya menjawab dengan sadar.
“Apa yang kau katakan babo”Jun Su berbisik  di telinga So Eun. “Biarkan saja supaya dia cepet pergi” So Eun balas berbisik. “Jadi kau benar pacar So Eun?” tanya Kim Bum. “Nn.. ne. Memang kenapa?” seru Jun Su. “Kalau begitu buktikan” balasnya. “Eee..” seru kaget Jun Su. “Apalagi yang mau dibuktikan, mereka sudah mengaku bukan” Jae mulai agak kesal namun masih bicara dengan sopan. “Lagipula memangnya mau dibuktikan dengan cara apa?” sambung Yun Ho. “Ummm... Cium misalnya” seru Kim Bum.
“Mwo? Naega micheoh so? Ini di depan sekolah, kalo ada saengnim yang liat eottoghe?” seru nyaring Yoo Bin kesal. “Ne betul, apa kau mau tanggung jawab kalau mereka dikeluarkan?” sambung Chang Min. “Aku tidak peduli dengan itu” seru cuek Kim Bum. “Micheoh” seru Jun Su. Sementara So Eun sudah mulai geram dan menatap Kim Bum dengan tajam.
Hari ini hari yang sibuk, kejadian di depan gerbang, begitu masuk kelas langsung dikasih ujian dadakan dan jam olahraga yang super melelahkan. Bagaimana dengan Kim Bum, So Eun dan Jun Su?
Jam istirahat siang penuh dengan suara bisik-bisik tetangga. Di dalam kelas 3-1, di koridor depan kelas 3-1,di koridor lain, di seluruh sekolah sedang sibuk berbisik-bisik ria. “Eh, dengar-dengar Jun Su pacaran sama So Eun y?” “Masa sih, kok ga pernah keliatan kek orang pacaran!” “Yah, lagi-lagi cowok cakep untuk dikejar jadi berkurang deh.” “Sapa lagi cewek yang bisa di goda ya, udah ga ada lagi.” “Pertama Yoo Chun dan Riin, terus Yun Ho dan Ji Soo juga Chang Min Byul Hye. Sekarang Jun Su dan So Eun. Hah.. kita benar-benar sudah tak ada harapan.” Kira-kira demikianlah isi bisik-bisik itu.
Dari kelas ke kantin buat beli makan sampe kembali lagi ke kelas, Jun Su dan So Eun jadi bintang yang lagi jalan di atas red carpet. Pasang demi pasang mata memandangi mereka, suara demi suara bisik-bisik mengikuti mereka. Memangnya apa yang terjadi? Mari kita lihat kejadian tadi pagi.
“Dengar ya, aku bukan orang gila yang mau mencium seseorang di depan gerbang sekolahku sendiri dengan resiko bakal ketauan saengnim. Walaupun itu pacarku sendiri” seru Jun Su. “Takut ato memang So Eun bukan pacarmu?” balas Kim Bum. “Maksudmu?” tanya bego Jun Su. “Bisa saja kau ngaku-ngaku pacarnya So Eun hanya untuk menolongnya kan” jawab Kim Bum disertai tawa mengejek teman-temennya. “Hah, kau tau kau membuatku sangat kesal” seru Jun Su.
So Eun tampaknya sudah kehabisan kesabarannya, dia menepuk pelan pundak Jun Su. “Mwo?” jawab Jun Su ketus dan berbalik. Tiba-tiba kedua tangan So Eun melayang ke pipi Jun Su, ga keras memang tapi bibirnya jadi monyong. “So Eun apa yang ingin kau lakukan?” tanya Byul Hye curiga. So Eun menarik napas panjang. “Ya, kau tidak akan melakukannya kan?” tanya Jun Su sedikit panik. Sedetik kemudian So Eun melangkah maju dan mencium Jun Su. Kim Bum kaget melihat ini, karena dia pikir Jun Su bukan pacar So Eun. Begitu pula dengan semua orang yang berkumpul di sana, termasuk Jae, yoo Bin dll.
“Ya, apa yang kalian lakukan di sana” terdengar suara saengnim. Segera So Eun menjauh dari Jun Su. “Cih, sialan” seru Kim Bum dan segera pergi dengan teman-temannya. Sementara yang lain mulai berhamburan masuk, kecuali Jun Su yang jadi patung. “Kenapa kau masih berdiri di sana” Yun Ho segera menarik tangan Jun Su.  Dan ketika itu barulah Jun Su sadar.
Kembali ke masa sekarang.
“Lihat ini gara-gara kau” protes Jun Su ke So Eun. “Habisnya aku gerah liat dia sih” jawab So Eun. “Memangnya kenapa kalo kau merasa gerah? Jangan libatkan aku donk, sekarang liat apa dampaknya. Jangan-jangan nanti tak ada cewek lagi yang mau padaku.” “Memang pada dasarnya kau kurang laku kan” ejek Yoo Chun. “Kata siapa aku kurang laku, mantan pacarku sudah 5 orang tauk” balas Jun Su.
“Lima aja bangga, aku 7” seru bangga Yun Ho. “Heh, jadi aku yang ke-8? Artinya yun Ho playboy juga donk” tanya Ji Soo. “Bagiku Ji Soo itu yang terakhir” gombal yun Ho. “Jangan hanya karena cuma beda 2 saja sudah bangga. Jae juga baru 5 kok.” “Kau tidak ,menghitung Seo Hyun yang dipacarinya hanya selama 1 hari? Ditambah 3 orang lain yang ditolaknya” jawab Yun Ho. “Mwo? Sehari?” seru kaget Byul Hye. “Kalau mau tau jangka waktu pacaran Jae paling lama hanya 10 hari” sambung yoo Chun. “Nah, benar-benar buaya darat” ejek Yoo Bin. “Itu karena mereka memaksaku. Toh itu pun karena mereka terlalu cerewet, walaupun tak secerewet anak ayam” balas Jae.
Sebelum Yoo Bin sempat ngomong, Jun Su yang kesal pun langsung nyambung bicara. “Dari pada Chang Min yang belum pernah pacaran.” “Tidakkah kau ingat kalau dia sudah membuat total 12 cewek nagis, sepanjang hari dan tiap ketemu sama ChangMin. karena gimanapun mereka nembak dia, berapa kalipun dengan cara apapun....” omongan Jae terpotong. “Akan ditolak dengan super dingin” sambung  Jae, Chun, Ho serempak.
“Wae?” tanya Ji Soo. “Hanya sekedar tidak suka saja” jawab Chang Min muram. “Hah, menyebalkan... Pokoknya Kim So Eun kau harus tanggung jawab kalau sampai aku tidak bisa dapat cewek lagi.” “Ya sudah kita pacaran betulan saja kalau begitu. Beres kan?” seru kesal So Eun. “Mwo? Kenapa kau selalu bicara tanpa pikir sih?” tanya Jun Su. Dan begitulah mereka terus bertengkar, sampai Ji Soo bertanya pada Yoo Chun.
“Aku belum tau berapa banyak mantannya Yoo Chun. Setauku cukup banyak, tapi aku tidak tau ada berapa” Para cowok-cowok saling pandang, dan Yun Ho menjawab. “Sekitar 18 mungkin.” “Atau mungkin 20” sambung Jun Su. “Lebih mungkin” sambung Jae. “Sebanyak itu?” tanya Byul Hye “Yah, begitulah kalau orang populer. Bukan tidak mungkin kalau jumlahnya bertambah” seru Yoo chun bercanda.
“Auww...” beberapa kaki menendang kaki Yoo Chun di bawah meja. “Apa yang kalian lakukan?” protes Yoo Chun. Tapi yang lainnya hanya menatapnya dengan pandangan melotot, bahkan Chang Min yang sedang uring-uringan. “Wae?” tanyanya polos. “Oh, jadi jumlahnya mungkin akan bertambah ya” seru sinis Riin. Yoo Chun akhirnya sadar kalau Riin duduk di sebelahnya. “Ya, Riin itu hanya bercanda kok, buatku Riin satu-satunya.” “Oh” jawab Riin kemudian segera menampar Yoo Chun dengan keras sampai membuat yang lain kaget, kemudian segera pergi.
“Ya, jagya jangan marah donk aku hanya bercanda” seru lantang Yoo Chun. “Ini gara-gara kau sih” seru Yoo Chun geram pada Jun Su dan segera mengejar Riin. “Kok gara-gara aku, yang bertanyakan Ji Soo.” “Itu karena kau duluan yang mulai” jawab Ji Soo cengengesan.  Sementara Chang Min kembali jadi uring-uringan, tidur-tiduran di meja.
“Sejak kapan kau bisa menundukkan kepalamu untuk tiduran di meja tanpa merasa sakit leher?” tanya Jae pada Chang Min. “Sejak hari ini” jawabnya makin muram. “Oh, jadi sudah sembuh ya? Patut dirayakan kalau begitu” seru riang Jun Su. “Sekalian mereyakaan hari jadi Jun Su dan So Eun” tambah Yun Ho. “Siapa yang bilang begitu” protes kompak pasangan itu.
Yoo Bin yang merasakan keanehan pada Byul Hye dan Chang Min bertanya. “Ada apa denganmu? Seharusnya kau yang paling senang mendengar Chang Min sembuh kan?” “Tidak apa-apa” jawab Byul Hye. Jae yang ternyata juga menyadari keanehan diantara mereka, memandang mereka bergantian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

v